Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mengapresiasi upaya transformasi yang dilakukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendorong penerapan tata kelola perusahaan (GCG) beberapa tahun terakhir.
Menurut dia, GCG yang dijalankan BUMN tidak menjadi sebatas wacana atau narasi elit di Kementerian BUMN, namun menjadi narasi korporasi yang nyata.
“Yang penting itu kan bagaimana perusahaan-perusahaan yang dibersihkan itu tidak hanya soal kemampuan manajerial pemimpin, manajerial jajaran direksinya, tapi soal kepemimpinan, leadershipnya, mampu membentuk corporate culture yang dulu ‘ngelokro’ menjadi bersemangat. Dari sesuatu yang pesimis menjadi sesuatu yang optimis,” ujar Aria dikutip Senin (5/8/2024).
Dia juga menekankan pentingnya membangun budaya perusahaan yang positif.Adapun transformasi ini, menurut dia, tidak terlepas dari kepemimpinan dan sinergi antar pihak.
“Dulu orang sudah tidak punya keyakinan lagi. Bangga dengan perusahaan Jiwasraya-nya. Sekarang dari semangat yang ngelokro (kendor), dari yang pesimis dan yang skeptis, menjadi yang optimis. Itu tidak hanya soal kemampuan manajerial tapi kemampuan kepemimpinan di dalam membangun corporate culture untuk bangkit dan menjadi tumbuh,” jelasnya.
Aria juga mengapresiasi inisiatif Menteri BUMN Erick Thohir yang memiliki visi ekspansif, serta jajaran direksi BUMN yang memiliki kemampuan manajerial.
“Saya kira, yang menjadi kelebihan dari kementrian sekarang ini, dan yang sangat penting adalah saling melengkapi antara pemikiran Pak Erick yang ekspansif dengan wamen-wamen, seperti Pak Tiko yang sangat teknokratik dan manajerial dalam menyelesaikan berbagai persoalan di BUMN,” ungkapnya.