Raih Kinerja Positif, BRI Dorong Pertumbuhan Berkelanjutan

BRI
Foto: dok Gedung BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis dapat terus mencatatkan kinerja positif berkelanjutan di masa depan. Optimisme ini tak lepas dari keberhasilan BRI Group mencatatkan kinerja positif hingga Triwulan II 2024.

Dengan pertumbuhan yang selektif dan prudent, BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba Rp 29,90 triliun hingga akhir Triwulan II 2024. Hasil tersebut ditopang oleh penyaluran kredit yang tembus mencapai Rp 1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20% year on year (yoy).

Adapun segmen UMKM masih mendominasi penyaluran kredit BRI, dengan porsi mencapai 81,96% dari total penyaluran kredit BRI, atau sekitar Rp 1.095,64 triliun. Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut membuat aset BRI tercatat meningkat 9,54% yoy menjadi sebesar Rp 1.977,37 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pertumbuhan kredit yang selektif dan prudent membuat Perseroan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan.

“Rasio Loan at Risk (LAR) tercatat membaik atau turun, dari semula 14,94% pada akhir Triwulan II 2023 menjadi 12,00% pada akhir Triwulan II 2024. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) berada di kisaran 3,05% dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,60%,” ujar Sunarso dalam keterangan tertulis, Kamis (29/8/2024).

Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh 11,61% yoy menjadi sebesar Rp1.389,66 triliun. Di mana dana murah atau CASA (Tabungan dan Giro) masih mendominasi struktur DPK BRI, dengan porsi CASA mencapai 63,17% dari total DPK BRI.

Melayani Masyarakat Lebih Luas Dengan Konsep Hybrid Bank

Sunarso menambahkan BRI terus berkomitmen untuk melayani seluruh lapisan masyarakat melalui strategi hybrid bank. Di antaranya adalah dengan adanya AgenBRILink dan super app BRImo.

“Hingga akhir Juli 2024, BRI telah memiliki lebih dari 1 juta AgenBRILink yang tersebar di 62 ribu desa. Jumlah tersebut tercatat telah meng-cover lebih dari 80% dari total desa di Indonesia. Adapun volume transaksi AgenBRILink selama Januari-Juli 2024 telah mencapai sebesar Rp899 triliun,” imbuh Sunarso.

Di sisi lain, Perseroan juga terus memperkuat ekosistem super app BRImo. Hingga akhir Juni 2024 tercatat BRImo telah digunakan oleh lebih dari 35,2 jut

Sunarso menjelaskan BRI sendiri memiliki dua strategi untuk tumbuh secara berkelanjutan di masa mendatang. Pertama menaikkelaskan nasabah eksisting dengan berbagai program-program pemberdayaan dan pendampingan.

Strategi kedua adalah mencari sumber pertumbuhan baru. Dalam hal ini dengan menyasar segmen ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro (UMi) bersama Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Pegadaian.

“Setelah 3 tahun terbentuk, Holding Ultra telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa,” kata dia.

Hingga akhir Triwulan II 2024, Holding UMi telah berhasil melayani 176 juta nasabah simpanan dan mengintegrasikan lebih dari 36,1 juta nasabah peminjam dengan outstanding kredit dan pembiayaan mencapai Rp 622,3 triliun, atau tumbuh 7,7% secara yoy.

“Kontribusi PNM dan Pegadaian terhadap total pinjaman dan pembiayaan mikro BRI Group menjadi sebesar 20,3% atau meningkat dari sebelumnya 18,7% pada periode Triwulan II tahun lalu,” ungkapnya.

“Dengan fundamental keuangan yang baik, serta kemampuan BRI melayani masyarakat yang semakin luas, ditambah dengan adanya sumber pertumbuhan baru dari holding ultra mikro, BRI optimistis dapat terus menorehkan kinerja positif dan berkelanjutan,” pungkas Sunarso.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*