
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku bekerja sama dengan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Maluku (YPMM) menggelar pelatihan dan pendampingan penguatan kapasitas bagi perempuan pesisir, sebagai bagian dari upaya mendorong kemandirian ekonomi berbasis keberlanjutan.
“Ini merupakan langkah konkret dalam mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, khususnya perempuan, melalui pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku Jais Ely di Ambon, Sabtu.
Kegiatan yang diinisiasi oleh YPMM itu memberikan pelatihan dan pendampingan penguatan kapasitas bagi perempuan pesisir yang dirancang untuk menyentuh berbagai aspek penting yang mendukung kemandirian ekonomi dan keberlanjutan usaha.
Kegiatan ini mencakup pelatihan keterampilan teknis seperti pengolahan hasil perikanan menjadi produk bernilai tambah seperti abon ikan, kerupuk, hingga nugget ikan serta pemanfaatan sumber daya lokal lain seperti kelapa untuk pembuatan VCO, sabun, dan kerajinan tangan dari limbah laut.
Di sisi lain, pelatihan manajemen usaha juga menjadi fokus utama, termasuk pengelolaan keuangan sederhana, pemasaran digital, pengemasan produk, hingga perizinan usaha agar pelaku usaha perempuan lebih siap memasuki pasar yang lebih luas.
Menurut Jais, pelatihan tersebut selaras dengan program prioritas Pemprov Maluku sebagaimana tertuang dalam Sapta Cita Gubernur Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur Abdullah Vanath, yang menitikberatkan pada penguatan sumber daya manusia dan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.