Kedua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan stabilitas jasa keuangan nasional terjaga baik didukung permodalan kuat dan likuiditas yang memadai.
Mahendra menyebut profil risiko dapat dikendalikan di tengah ketidakpastian dan gejolak perekonomian global.
“Kinerja perbankan terjaga stabil dapat kita lihat juga didukung tingkat permodalalan (capital adequacy ratio/CAR)bank tinggi 26,18%,” terang Mahendra dalam konferensi per KSSK, Jumat (2/8/2024).
Manta Wakil Menteri Luar Negeri RI tersebut menambahkan kinerja intermediasi perbankan juga terjaga sangat baik dengan kredit tubuh 12,36% secara tahunan (yoy) atau menjadi sebesar Rp 7.478 triliun. Adapun pertumbuhan kredit yang sehat tersebut utamanya didorong oleh kredit investasi yang tercatat tumbuh mencapai 15,09% yoy dan kredit modal kerja (KMK) sebesar 11,68%.
Kinerja dengan kedua dewan
Sementara itu, dari sisi lain. Mahendra juga melaporkan perhimpunan dana pihak ketiga juga tumbuh 8,45% secara tahunan.
“DPK juga tumbuh 8,45% yoy atau sebesar Rp 8.722 triliun dengan giro terbesar 13,48%,” jelas Mahendra.
Dirinya menyebutkan tingginya pertumbuhan kredit terutama kredit investasi membuat pihaknya optimisme terhadap pertumbuhan dari dunia usaha akan tetap tingg. Meski demikian dirinya tidak menutup mata akan data aktivitas manufaktur (PMI) yang terkontraksi ikut terlihat dari tingkat pertumbuhan modal kerja lebih rendah dari kredit investasi.
“Artinya keseluruhan confidence dan optimisme pertumbuhan industri dan manufaktur terjaga baik terefleksi kuat dari kredit investasi,” terang Mahendra.
Terkait likuiditas perbankan Juni 2024 Mahendra mengungkapkan AL/NCD dan AL/DPK masing-masing tercatat berada di angka 112,33% dan 25,37%.