Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan sederet pencapaian pemerintahannya bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin selama 10 tahun. Salah satunya, proyek yang selalu digaungkannya, yaitu hilirisasi.
Jokowi juga menyampaikan, pencapaian pembangunan dalam 10 tahun terakhir adalah pembangunan cita-cita bersama. Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas. Pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama.
Karena itu, dia mengatakan, Indonesia dalam upaya pembangunan, tetap goyah meski ada yang ingin menggagalkan Indonesia.
Hal itu disampaikan Jokowi saat Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2024 dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2024 yang digelar hari ini, Jumat (16/8/2024).
Jokowi mengatakan, pemerintah telah mengambil langkah besar untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah. Dengan tidak lagi hanya mengandalkan ekspor bahan mentah. Tapi mengolahnya dulu di dalam negeri.
Dia pun menyoroti banyaknya tantangan yang dihadapi ketika Indonesia tetap menjalankan langkah itu.
“Walau banyak negara lain menggugat, menentang, bahkan berusaha menggagalkan. Tapi kita sebagai bangsa yang berdaulat, sebagai bangsa yang besar, kita tidak goyah,” kata Jokowi.
“Bahkan, kita terus maju melangkah. Langkah tersebut dimulai dari nikel, bauksit, dan tembaga. Yang akan dilanjutkan dengan timah, serta sektor potensial lainnya, seperti perkebunan, pertanian, dan kelautan,” tegas Jokowi.
Dengan sikap tidak goyah itu, kata dia Indonesia kini sukses memiliki smelter dan industri pengolahan untuk nikel, bauksit, dan tembaga. Yang membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara Rp158 triliun selama 8 tahun terakhir.
“Kita ingin kekayaan yang ada di negeri ini, anugerah Allah SWT untuk negeri ini. Dapat dikelola sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, dapat dimanfaatkan semaksimalnya untuk kesejahteraan rakyat,” ujar Jokowi.