Inggris Makin Ngeri, Malaysia Keluarkan Travel Warning

Foto: Sebuah mobil terbakar selama protes antiimigrasi di Middlesbrough, Inggris, Minggu 4 Agustus 2024. (AP/Owen Humphreys)

Pemerintah Malaysia mengeluarkan Travel Warning untuk warganya yang berniat melakukan perjalanan ke Inggris, Senin (5/8/2024). Hal ini diakibatkan bentrokan yang masih terjadi di beberapa kota besar Negeri Big Ben itu.

Dalam sebuah pengumuman Komisi Tinggi Malaysia di London, setiap warga Malaysia yang berada di Inggris didesak untuk mendaftarkan kehadiran mereka kepada lembaga diplomatik itu. Mereka juga mengaku terus memantau situasi kerusuhan yang terjadi.

“Warga Malaysia yang tinggal atau bepergian ke Inggris Raya didesak untuk menjauh dari area protes, tetap waspada, dan mengikuti pembaruan dan panduan terbaru yang diberikan oleh otoritas setempat,” tambah keterangan itu dikutip Mirror.

Bentrokan sendiri mulai pecah di kota Sunderland, Inggris pada hari Jumat. Kerusuhan kemudian meluas ke kota-kota seperti Hull, Liverpool, Stoke-on-Trent, Nottingham, Bristol, Manchester, dan Blackpool.

Foto: Demonstran melemparkan tong sampah selama protes anti-imigrasi, di Rotherham, Inggris, 4 Agustus 2024. (REUTERS/Hollie Adams)

Unjuk rasa massa yang berujung bentrokan berbahaya ini dipicu pembunuhan tiga gadis muda di kelas dansa bertema Taylor Swift di Southport pada Senin pekan lalu. Axel Rudakubana (17) dari Lancashire dituduh melakukan serangan tersebut

Setelah itu, klaim palsu tersebar secara online bahwa tersangka adalah seorang pencari suaka beragama Islam yang tiba di Inggris dengan perahu. Padahal, Axel diketahui merupakan keturunan dari imigran Rwanda Kristen, namun sudah lahir di Inggris.

Akibat klaim palsu ini pengunjuk rasa sayap kanan berkumpul di kota-kota besar dan kecil di seluruh negeri. Mereka menargetkan pencari suaka hingga masjid sebagai bentuk penolakan atas imigran.

Pada hari Minggu, terjadi kerusuhan di wilayah Rotherham, dengan sekitar 700 massa menggeruduk hotel Holiday Inn Express yang menjadi tempat pengungsi yang tiba di Inggris. Beberapa massa bahkan melemparkan potongan kayu, botol dan kursi, serta menyemprotkan alat pemadam kebakaran ke arah petugas dan hotel itu.

Polisi South Yorkshire mengatakan sedikitnya 10 petugas terluka, termasuk satu orang yang tidak sadarkan diri karena cedera kepala. Seorang petugas polisi Yorkshire Selatan yang berpengalaman mengatakan bahwa ini adalah kerusuhan terburuk yang pernah dia alami.

Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan sebuah tong sampah terbakar dan para pengunjuk rasa, beberapa di antaranya mengenakan bendera St George dan bendera serikat pekerja. Mereka meneriakkan: “Keluarkan mereka” dan berusaha menyerbu ke dalam hotel.

Selain di Rotherham, protes juga dilaksanakan di Bolton, Lancaster, Weymouth dan Middlesbrough. Lebih dari 300 pengunjuk rasa berbaris melalui pusat kota dan meneriakkan “Kami ingin negara kami kembali”.

Perdana Menteri (PM) Sir Keir Starmer berjanji untuk melakukan apa pun untuk membawa para pengujuk rasa brutal ke pengadilan secepat mungkin. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa selama beberapa hari terakhir ia telah bekerja sama dengan polisi dan sistem peradilan untuk memastikan sistem hukum dapat menindak para perusuh.

“Jangan ragu, mereka yang telah berpartisipasi dalam kekerasan ini akan menghadapi kekuatan hukum penuh. Polisi akan melakukan penangkapan. Orang-orang akan ditahan, dakwaan akan menyusul dan hukuman akan menyusul,” tegasnya.

“Saya jamin Anda akan menyesal telah mengambil bagian dalam kekacauan ini, baik secara langsung maupun mereka yang mengobarkan aksi ini secara daring dan kemudian melarikan diri sendiri. Ini bukan protes, ini adalah premanisme yang terorganisir dan kejam dan tidak memiliki tempat di jalanan atau daring kita,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*