![Warga Palestina, yang mengungsi ke selatan atas perintah Israel selama perang, berjalan kembali ke rumah mereka di Gaza utara, di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 27 Januari 2025. (IREUTERS/Mahmoud Issa)](https://awsimages.detik.net.id/visual/2025/01/28/warga-palestina-yang-mengungsi-ke-selatan-atas-perintah-israel-selama-perang-berjalan-kembali-ke-rumah-mereka-di-gaza-utara-di-4_169.jpeg?w=900&q=80)
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI buka suara soal rencana milisi Palestina Hamas untuk menampung tahanan yang dideportasi Israel ke Indonesia. Hal ini langsung diungkapkan Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat (Roy), Selasa (4/2/2025).
Dalam sebuah pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Roy mengatakan tidak ada jalur komunikasi resmi antara RI dan Hamas terkait isu ini. Ia menyebut Indonesia sejauh ini hanya berkomunikasi dengan Otoritas Nasional Palestina dalam kasus negara tersebut.
“Hingga saat ini, tidak ada komunikasi resmi melalui jalur diplomatik antara Indonesia dan pihak terkait mengenai isu tersebut,” ucapnya
“Pemerintah RI berkomunikasi secara resmi dengan Palestinian National Authority yang menjadi pemegang otoritas pemerintahan Palestina saat ini,” jelas Roy.
Sebelumnya, media yang familiar dengan Hamas, Quds Press, menyebutkan kelompok itu tengah bernegosiasi dengan sejumlah negara termasuk Indonesia untuk menampung para tahanan Palestina yang diekstradisi Israel usai kesepakatan gencatan senjata.
Sejumlah negara dilaporkan telah menyepakati permintaan itu. Namun khusus RI dan Aljazair, pembicaraan masih dalam tahap negosiasi.
“Negara-negara yang telah setuju untuk menerima mereka sejauh ini termasuk Turki, Qatar, Pakistan, dan Malaysia,” tambah laporan dari Arab News.