China sebut kesepakatan tarif AS-Jepang harus berdasar dialog setara

China sebut kesepakatan tarif AS-Jepang harus berdasar dialog setara

Pemerintah China berharap agar kesepakatan antara Amerika Serikat dan Jepang terkait tarif dagang dapat dilakukan dengan negosiasi yang setara.

“China, seperti biasa, percaya bahwa semua pihak harus menyelesaikan perselisihan ekonomi dan perdagangan melalui dialog dan konsultasi yang setara,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, Rabu.

Pada Selasa (22/7), Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa ia telah mencapai kesepakatan dagang dengan Jepang.

Dalam akun media sosial miliknya di Truth Social, Trump mengatakan telah menyelesaikan “Kesepakatan besar dengan Jepang, mungkin kesepakatan terbesar yang pernah dibuat”.

Jepang mendapat tarif impor sebesar 15 persen untuk barang-barangnya yang masuk ke AS atau turun dibanding ancaman tarif sebelumnya yang sebesar 25 persen.

“Selain itu agar juga menjunjung tinggi lingkungan yang kondusif untuk perdagangan internasional dan kerja sama ekonomi,” tambah Guo Jiakun.

Meski begitu, China menyebut tetap menganggap Jepang sebagai tetangga dekatnya dan ingin menjaga hubungan bilateral kedua negara.

“Tiongkok dan Jepang adalah negara tetangga yang dekat. Menjaga hubungan bilateral yang sehat dan stabil merupakan kepentingan mendasar kedua negara dan rakyatnya, serta penting untuk bersama-sama memajukan hubungan strategis yang saling menguntungkan membangun hubungan konstruktif dan stabil yang sesuai dengan era baru,” ungkap Guo Jiakun.

Dalam kesepakatan AS dan Jepang itu juga disampaikan bahwa Jepang akan berinvestasi, atas arahan Trump, sebesar 550 miliar dolar AS (sekitar Rp8.964 triliun) ke AS, yang akan menerima 90 persen dari keuntungannya. Kesepakatan itu disebut akan menciptakan ratusan ribu lapangan kerja.

Kemudian Jepang juga akan membuka negara mereka untuk perdagangan termasuk mobil dan truk, beras dan produk pertanian tertentu lainnya, dan barang-barang lainnya dari AS.

Trump menambahkan, AS “akan terus menjaga hubungan baik dengan Jepang.”

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengatakan “Angka terendah di antara negara-negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS”.

Pemangkasan tarif tersebut berlaku bagi semua komoditas Jepang, termasuk produk otomotif yang mencakup 25 persen total ekspor Jepang ke AS. Diketahui pada 2024, AS mengimpor kendaraan lebih dari 55 miliar dolar AS atau Rp896,4 triliun dari Jepang sementara AS hanya mengekspor kendaraan ke Jepang senilai 2 miliar dolar AS atau Rp32,6 triliun.

Tarif yang didapat Jepang tersebut lebih rendah dibanding negara Asia lain misalnya Indonesia yang sebesar 19 persen dan Vietnam yaitu sebesar 20 persen, namun masih lebih tinggi dari tarif atas Singapura yaitu sebesar 10 persen.