PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok dan dana sosial kepada para korban kebakaran di Manggarai, Jakarta, pada Senin (19/8). Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada perwakilan masyarakat setempat di posko pengungsian.
Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo menyatakan, bantuan ini merupakan bagian dari upaya PT GNI dalam merespons dan membantu masyarakat terdampak bencana. Dia mengharapkan bantuan ini dapat meringankan beban yang ditanggung oleh para korban dan membantu mereka dalam proses pemulihan pasca bencana.
“Melalui bantuan ini, kami mengharapkan dapat memberikan dukungan bagi masyarakat yang terdampak dan membantu mereka untuk segera pulih dari musibah,” ungkap Mellysa dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (20/8/2024).
Mellysa menuturkan, inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen PT GNI untuk berkontribusi secara positif kepada masyarakat. Keberadaan PT GNI di tengah situasi darurat seperti ini, mencerminkan tanggung jawab sosial yang nyata dari perusahaan. Hal ini juga menunjukkan bagaimana sektor industri dapat berperan aktif dalam membantu dan membangun kembali komunitas yang terdampak bencana.
“Kolaborasi dengan KNPI dan berbagai organisasi lainnya menunjukkan upaya bersama dalam merespons bencana dan mendukung pemulihan komunitas,” tuturnya.
Dalam penyaluran bantuan ini, PT GNI berkolaborasi dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Organisasi Pemuda Kelompok Cipayung, Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Kemudian ada juga Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi, Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIMABUDHI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dan Organisasi Lintas Mahasiswa Jakarta Raya (Limajaya).
Untuk diketahui bencana kebakaran melanda pemukiman padat penduduk, yang bersumber dari rumah di Jln. Saharjo Raya, RW 06 & RW 012, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, pada Selasa (13/8), pukul 02/30 WIB lalu. Kebakaran tersebut diduga berasal dari charger ponsel yang korsleting dan membuat rumah terbakar.
Kebakaran menyebabkan kerusakan signifikan pada ratusan rumah warga yang terdampak, dan mengakibatkan banyak keluarga kehilangan tempat tinggal serta barang-barang berharga.