Pabrikan mobil asal China berbondong-bondong masuk ke pasar dalam negeri. Sebagian tidak hanya berjualan dengan cara mengimpor mobilnya secara utuh, namun ada juga yang ingin memproduksinya di RI, diantaranya adalah BYD.
Rencananya, BYD membangun pabrik dengan investasi mencapai Rp16 triliun di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Subang, Jawa Barat. Dan ditargetkan memulai produksi pertamanya dua tahun ke depan. Dengan, penjualan yang mencapai ribuan unit per bulan, apakah BYD bakal memacu rencana investasinya di Indonesia lebih cepat? Termasuk apakah akan mempercepat lokalisasi produksinya di Indonesia?
“Secara timeline manufacturer sejauh ini masih tetap keep on track dengan komitmen dengan pemerintah yaitu beroperasi awal 2026,” kata Head of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan kepada CNBC Indonesia, Selasa (5/11/2024).
Meski baru berjualan dalam 4 bulan terakhir, namun penjualan pabrikan ke diler (wholesales) BYD sudah tembus ribuan unit ribuan tahun, rinciannya 1.596 unit di Juni, lalu 1.925 unit di Juli, kemudian naik jadi 2.940 unit di Agustus dan 2.075 unit di September 2024 dan total sudah menjual 8.536 unit hanya dalam 4 bulan.
Padahal banyak brand lain yang hanya menjual puluhan bahkan belasan unit per bulan meski sudah ada di RI selama bertahun-tahun. Meski demikian, BYD menilai penjualan itu tetap harus ditingkatkan.
“Ya tentunya dengan rencana kapasitas fasilitas produksi kami yang up to 150,000 unit per tahun. Angka penjualan sekarang masih perlu terus di tingkatkan agar saat sudah beroperasi lebih optimal,” ujar Luther.
Pabrikan yang berada itu bakal Subang itu bakal beroperasi dalam waktu dekat. Kepastian itu muncul setelah PT BYD Motor Indonesia (BYD) menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT Suryacipta Swadaya, developer dari Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Subang, Jawa Barat.
“Namun kalau dilihat angka peningkatan penjualan konsisten naik terus dan membuat kita semakin confidence dengan market acceptance,” sebut Luther.