
Banjor melanda Kota Semarang, Jawa Tengah/Foto: BNPB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 38.180 jiwa terdampak banjir yang melanda kawasan Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Bahkan, di sejumlah kawasan banjir setinggi lutut sehingga mengganggu aktivitas.
“Di kawasan Genuk dan Pedurungan, air setinggi lutut orang dewasa menahan langkah warga yang hendak beraktivitas,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/10/2025).
Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang tercatat, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang mengguyur sejak pertengahan pekan ini menjadi pemicu utama banjir di wilayah perkotaan.
Selain itu, kata Aam, sistem drainase yang tidak mampu menampung debit air hujan membuat aliran air meluap ke permukiman. Kondisi diperparah oleh luapan Sungai Tenggang yang melintas di kawasan padat penduduk.
“Akibatnya, genangan muncul di sejumlah titik penting kota seperti di Bangetayu Kulon, dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 50 sentimeter. Di Banjardowo, Gebangsari, dan Genuksari, genangan rata-rata 15 sampai 60 sentimeter,” ujarnya.
“Sementara di kawasan Jalan Nasional Kaligawe, air setinggi setengah meter membuat lalu lintas tersendat dan truk-truk besar terjebak hingga lebih dari 24 jam,” tambah Aam.
Selain itu, di depan RSI Sultan Agung, air bahkan mencapai 80 sentimeter, mengharuskan petugas mengevakuasi sejumlah pasien ke tempat yang lebih aman.