Alfamart (AMRT) Tutup 109 Toko Sepanjang Kuartal I, Ini Penyebabnya

Aktivitas seorang warga menjaga kendaraan di salahsatu minimarket di kawasan Jakarta, Rabu (8/4/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Emiten pengelola Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) melaporkan telah menutup ratusan gerai sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Dalam keterbukaan informasi, Direksi AMRT mengungkapkan secara konsolidasian, ada 109 toko yang ditutup.

Jumlah itu melingkupi entitas usaha AMRT, yakni PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) yang mengelola Alfamidi, PT Lancar Wgiuna Sejahtera (LWS) yang mengelola Lawson, dan PT Sumber Indah Lestari yang mengelola Dan+Dan. Secara rinci, AMRT menutup 57 toko Alfamart, 19 toko Alfamidi, 11 toko Lawson, dan 22 toko Dan+Dan sepanjang kuartal I-2025.

Direksi AMRT mengakui fenomena penurunan daya beli masyarakat. Karenanya, banyak konsumen yang melakukan down trading atau memilih untuk membeli produk yang lebih murah.

“Misalnya konsumen yang biasanya membeli produk-produk premium sekarang memilih untuk membeli produk yang lebih murah, jadi konsumen memperhatikan value for money,” ujar Direksi AMRT dalam keterbukaan informasi yang dikutip Senin (26/5/2025).

Namun begitu, Direksi AMRT mengatakan itu bukan lah penyebab perusahaan menutup ratusan gerai. Tanpa menjelaskan secara detil, mereka mengatakan ada banyak faktor lain yang menjadi penyebab penutupan toko.

Adapun Lawson menjadi yang paling banyak menutup gerainya, dengan jumlah hampir 50% dari total. Direksi AMRT menjelaskan ada dua konsep untuk format waralaba Lawson, yakni Lawson In Store (LIS) yang berada di dalam Alfamidi dan Lawson yang berdiri sendiri.

“Toko LIS sendiri berjumlah sekitar 300an toko, dan ternyata konsep toko LIS tidak berkembang dengan baik. Jadi penutupan terbesar Lawson adalah dari toko LIS tersebut,” ungkap Direksi AMRT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*