Israel masih terus menyerang ibu kota Lebanon, Beirut. Sedikitnya 10 serangan udara dilakukan oleh pasukan Zionis semalam, dengan laporan jatuhnya korban.
Sementara laporan PBB yang baru mengatakan Israel telah “melakukan kebijakan terpadu untuk menghancurkan sistem perawatan kesehatan Gaza” yang mencakup “serangan yang disengaja terhadap personel dan fasilitas medis”, yang keduanya merupakan kejahatan perang.
Berikut update terkait situasi di wilayah Timur Tengah saat ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Jumat (1/11/2024).
Setidaknya 10 Serangan Israel Hantam Beirut
Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan jet tempur Israel telah melakukan setidaknya 10 serangan di Beirut semalam. Ini terjadi setelah militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk beberapa lingkungan di pinggiran selatan ibu kota Lebanon.
NNA melaporkan serangan Israel menghantam Ghobeiry, al-Kafaat, jalan raya Sayyed Hadi dan Kompleks al-Mujtaba di dekatnya, serta jalan bandara lama.
“Serangan itu meninggalkan kerusakan besar di daerah yang menjadi sasaran, karena puluhan bangunan rata dengan tanah, selain kebakaran,” kata NNA.
Sebelumnya, kami melaporkan militer Israel mengeluarkan dua perintah evakuasi secara berurutan, memerintahkan penduduk untuk meninggalkan beberapa lingkungan di pinggiran kota Dahiyeh, dengan peringatan bahwa mereka akan segera diserang.
Roket Ditembakkan dari Lebanon ke Israel Utara
Media lokal di Israel, seperti dikutip Al Jazeera, telah melaporkan sirene serangan udara yang memperingatkan adanya roket yang masuk di wilayah barat dan Galilea atas di Israel utara.
Wilayah yang terkena dampak termasuk komunitas Israel di Kfar Blum, Amir, Sde Nehemiah, Beit Hillel, Kiryat Shmona, Gosherim, Kfar Yuval, Maayan Baruch, Tel Hai, Kfar Giladi, Menara, dan Neot Mordechai.
Suara ledakan roket juga telah dilaporkan. Namun belum ada keterangan dari pihak Israel dan Lebanon atas serangan ini.
Peringatan Baru Iran ke Israel
Iran telah memberi peringatan baru ke Israel. Teheran menegakkan akan memberi tanggapan yang “keras” sebagai balasan serangan mematikan Israel Sabtu lalu. Bahkan, serangan itu akan memberikan penyesalan ke Israel karena telah menyerang Iran.
“Tindakan rezim Zionis (Israel) baru-baru ini dalam menyerang sebagian negara kami adalah tindakan putus asa,” kata asisten senior pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, Mohammad Mohammadi Golpayegani, dikutip oleh kantor berita Tasnim, yang juga dimuat AFP, Jumat.
“Republik Islam Iran akan memberikan tanggapan yang keras dan penuh penyesalan,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia pun memuji kinerja pertahanan udara Iran dalam mencegah masuknya rudal Israel 26 Oktober. Ia menyebut kerusakan akibat serangan itu sangat minim. “Kerusakannya terbatas,” tambahnya.
Golpayegani adalah ulama berpengaruh di Iran. Ia menjabat sebagai kepala kantor Khamenei, yang memiliki keputusan akhir dalam segala urusan negara.
Angkatan bersenjata Iran mengatakan serangan Sabtu menewaskan empat personel militer. Media Iran mengatakan seorang warga sipil juga tewas.
Israel telah memperingatkan Iran agar tidak melakukan pembalasan baru. Meski, Teheran- yang menyatakan tidak ingin berperang- berjanji akan membalasnya.
Kelompok bersenjata Irak Klaim Serangan ke Target Israel
Perlawanan Islam di Irak, jaringan longgar kelompok bersenjata pro-Iran, mengatakan pihaknya meluncurkan empat serangan pesawat nirawak terpisah terhadap “target-target” penting di Israel selatan dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel di utara negara itu pada Jumat pagi.
Tiga serangan pesawat nirawak menargetkan Israel selatan dan satu menargetkan “target penting” di Dataran Tinggi Golan, kata kelompok-kelompok itu dalam unggahan di media sosial.
Media Israel mengatakan sebelumnya pada Jumat bahwa jet tempur telah mencegat dua kendaraan udara tak berawak di atas Laut Merah yang telah diluncurkan dari timur, tanpa mengidentifikasi negara atau kelompok mana yang telah menargetkan Israel dengan serangan itu.
Israel Serang Kamp Pengungsi, Korban Tewas Kebanyakan Wanita dan Anak-anak
Kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa penembakan Israel di Deir el-Balah di Gaza tengah, kamp pengungsi Nuseirat, dan wilayah az-Zawayda telah menyebabkan puluhan orang terluka akibat serangan Israel pada Kamis malam hingga Jumat pagi.
Sebagian besar dari mereka yang tewas adalah wanita dan anak-anak, kata Wafa. Sementara sumber medis mengonfirmasi bahwa 47 jenazah dibawa ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir el-Balah setelah serangan Israel.
Sebagian besar korban tewas dalam pengeboman beberapa rumah di wilayah Nuseirat.
Wafa juga melaporkan rumah-rumah yang sama terkena serangan kedua kalinya ketika orang-orang bergegas menyelamatkan mereka yang selamat dari serangan pertama, yang menyebabkan lebih banyak korban di antara para penyelamat.
Kantor berita tersebut kemudian melaporkan pencarian terus dilakukan terhadap orang-orang yang hilang di bawah reruntuhan.
Panglima Militer Israel Beri Sinyal Perang Mau Kelar
Sejumlah pejabat Israel diketahui mulai memberikan sinyal bahwa negara itu telah mencapai tujuannya di Gaza dan Lebanon. Hal ini terjadi saat Tel Aviv masih terus menyerbu dua wilayah itu mengalahkan milisi Gaza, Hamas, dan kelompok bersenjata Syiah Lebanon, Hizbullah.
Dalam keterangan yang dikutip CNN International, Kepala Staf Umum Israel, Herzi Halevi, mengatakan bahwa pihaknya semakin dekat dengan apa yang disebut sebagai ‘capaian’, apalagi kalau terkait dengan serangan di Lebanon.
“Di utara, ada kemungkinan mencapai kesimpulan yang tajam,” kata Herzi Halevi, mengacu pada perang melawan Hizbullah di Lebanon.
“Di Gaza, jika kita menyingkirkan komandan Brigade Gaza Utara, itu adalah keruntuhan lain. Saya tidak tahu apa yang akan kita hadapi besok, tetapi tekanan ini membawa kita lebih dekat ke lebih banyak pencapaian.”
Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang kali menjanjikan ‘kemenangan mutlak’. Menteri Pertahanan dan oposisi politiknya sejak lama, Yoav Gallant, telah berang dengan tujuan itu.
Pada Agustus, Gallant mengatakan dalam rapat komite parlemen tertutup bahwa gagasan ‘kemenangan mutlak’ di Gaza adalah ‘omong kosong’.
Di Gaza, Gallant menyebut Israel harus memastikan pembebasan para sandera yang tersisa, memastikan tidak ada ancaman militer dari Hamas, dan mendorong pemerintahan sipil. Menurutnya, hal tersebut jauh dari tujuan perang maksimalis yang ada untuk menghilangkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.
“Situasi saat ini di mana kita beroperasi, tanpa kompas yang valid dan tanpa tujuan perang yang diperbarui, melemahkan manajemen kampanye dan keputusan kabinet,” tulis Gallant, menurut Channel 13 Israel, afiliasi CNN.
WN Thailand Jadi Korban Perang Israel-Hizbullah
Empat warga Thailand tewas di Israel utara akibat tembakan roket dari Lebanon. Hal ini ditegaskan Menteri Luar Negeri Thailand pada Jumat (1/11/2024).
Maris Sangiampongsa, dalam sebuah postingan di platform media sosial X, mengatakan dirinya sangat sedih atas kematian yang terjadi di dekat kota Metula pada hari Kamis. Ia menambahkan bahwa seorang warga Thailand lainnya terluka.
“(Karenanya) Thailand terus mendesak semua pihak untuk kembali ke jalur perdamaian,” tegasnya dikutip AFP. “Atas nama warga sipil tak berdosa yang terkena dampak serius dari konflik yang berkepanjangan dan mendalam ini.”
Sebelumnya Ketua Dewan Regional Metula yang mengatakan pada Kamis malam bahwa lima orang tewas dalam serangan roket dari Lebanon. Dikatakannya korban adalah satu petani lokal dan empat pekerja pertanian asing.
Sekitar 30.000 warga negara Thailand tinggal di Israel. Mereka menjadi pekerja dengan gaji yang jauh lebih tinggi dibandingkan di kerajaan Asia Tenggara tersebut.